SALAH satu kendala dalam distribusi vaksin Covid-19 adalah suhu yang harus selalu dingin. Oleh karena itu, pendistribusian vaksin Covid-19 pun harus memakai cooler box.
Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menjelaskan vaksin Corona sangat mudah degradasi termasuk karena vaksin sensitif panas.
"Kalau pun misalnya kebagian nih yang dipikirkan adalah kirimnya ini distribusinya karena si vaksin itu supaya stabil dia harus minus 80," sebut Ahmad kala itu, menanggapi distribusi vaksin Corona Pfizer.
Di sisi lain, Profesor Jason Hallett, dari Imperial’s Department of Chemical Engineering and Future Vaccine Manufacturing Research Hub pun mengatakan, ingin membuat vaksin dapat diakses semua orang.
Kelompok risetnya sedang berupaya menghilangkan kebutuhan akan infrastruktur dengan pemeliharaan tinggi seperti cold chain atau lemari pendingin, yang berarti mengadaptasi vaksin itu sendiri agar dapat menahan variasi suhu yang lebih luas.
Ia menjelaskan, vaksin harus dijaga dalam lemari pendingin karena vaksin didasarkan pada biomolekul yang biasanya sangat tidak stabil di luar lingkungan asalnya.
Ini berarti mereka dapat dengan cepat kehilangan potensi atau menjadi beracun, mengakibatkan tumpukan yang rusak jika tidak disimpan dengan benar.