Ahli kesehatan menyebut masyarakat Indonesia tengah memasuki fase pandemic fatigue. Pandemic fatigue adalah kondisi ketika seseorang lelah (demotivasi) akan ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi Covid-19.
Kondisi inilah yang kemudian memicu terjadinya ketidakpatuhan dalam penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut didukung oleh data yang dikeluarkan oleh Tim Satgas Covid-19 pada 7 Januari 2021.
Disebutkan bahwa sejak minggu ke-3 September hingga minggu ke-3 Desember 2020, persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker menurun hingga 28%. Begitu pula dengan persentase kepatuhan jaga jarak sosial dilaporkan menurun hingga 20.6%. Ini berkontribusi pada persentase kenaikkan kasus positif hingga 116%.
Padahal, bila melihat kembali masa-masa awal munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia, produk-produk kesehatan seperti masker dan alat pelindung diri (APD) sempat mengalami kelangkaan. Sekarang situasinya berbalik. Masyarakat menjadi lebih cuek dan apatis.
Kepala Divisi Psikiatri Forensik RSCM sekaligus Ketua Prodi Spesial Kedokteran Jiwa FKUI, dr. Natalia Widiasih Raharjanti, Sp.KJ(K), MPdKed, fenomena inilah yang menunjukan bahwa masyarakat Indonesia telah memasuki fase pandemic fatigue.
"Orang-orang mengalami demotivasi, atau kasarannya 'sudah capek melakukan hal itu-itu lagi'. Alhasil, banyak yang abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Padahal kita harus tetap disiplin, sekalipun sudah ada vaksin. Karena prokes itu bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk orang lain juga," ujarnya dalam webinar bersama BNPB, Senin (11/1/2021).
Baca Juga : Alami Pandemic Fatigue, Ini Tanda-tandanya
Lebih lanjut dr. Natalia menjelaskan, semua orang bisa bisa mengalami pandemic fatigue karena ini adalah suatu respons yang sangat natural dan manusiawi. Apalagi kita ketahui bersama pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama kurang lebih 10 bulan.
Namun yang perlu dikhawatirkan, bila hal tersebut terjadi pada banyak kelompok masyarakat. Karenanya, diperlukan tindakan pencegahan karena setiap orang memiliki presepsi yang berbeda dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.