PROGRAM vaksinasi covid-19 segera dijalankan Pemerintah Indonesia. Vaksin Sinovac atau Coronavac pun sudah didistribusikan ke daerah-daerah. Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
Terkait program ini, Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan bahwa pemerintah perlu memberikan penjelasan lagi secara terbuka kepada masyarakat mengenai manfaat dari pemberian vaksin covid-19.
Baca juga: Para Ahli Mengingatkan 3M Wajib Dijalankan Meski Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Menurut dia, penjelasan dari pemerintah ini akan sangat berdampak untuk mengurangi rasa khawatir atau ragu di tengah masyarakat mengenai vaksin covid-19.
"Harus dijelaskan kepada masyarakat apa yang dikhawatirkan. Misalnya, apa yang dikhawatirkan masyarakat, efek samping tidak ada, kemudian efek sampingnya ringan," kata Tri Yunis Miko, seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/1/2021).
"Makanya Presiden disuntik (vaksin) pertama. Itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa enggak ada efek samping," sambung dia.
Lebih lanjut Tri Yunis Miko mengatakan bahwa pemberian vaksin akan membawa dampak dalam penanganan pandemi covid-19 yang ada di Tanah Air.
Baca juga: BPOM Harap Kasus Covid-19 Bisa Turun 65% Pasca-Vaksinasi Covid-19
Ia menjelaskan bahwa pemberian vaksin untuk penanganan pandemi covid-19 membawa dua efek, yaitu efek terhadap individu dan efek terhadap masyarakat.
"Efek individu ini akan memberikan kekebalan pada individu yang divaksin. Efek masyarakat kalau cakupannya sudah 80 persen itu baru menimbulkan kekebalan pada masyarakat. Kalau enggak mencapai 80 persen, hanya efek individu yang tercapai," ujar Tri Yunis Miko.