ORANGTUA bisa mempersiapkan fase tumbuh kembang anak usia 5-12 tahun dengan sebaik-baiknya. Karena di fase tersebut menjadi masa-masa emas pertumbuhan anak dan membuatnya tetap ceria.
Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi si kecil pada rentang usia tersebut adalah kekurangan nutrisi yang memadai. Apalagi di masa pandemi Covid-19 banyak orangtua kesulitan menjaga si kecil karena aktivitas semakin padat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan RI, angka stunting atau pertumbuhan terhambat di kalangan anak-anak Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 31%. Selain itu, diperkirakan bahwa 70% dari anak-anak usia sekolah (5-12 tahun) hanya menyerap sebagian kecil nutrisi dari makanan mereka sehari-hari. Artinya, masih banyak anak Indonesia yang masih kekurangan nutrisi seimbang untuk mendukung pertumbuhan optimal.
Lantas, bagaimana cara orangtua bisa memberikan nutrisi terbaik dan mendukung tumbuh kembang anak yang tinggi, tangguh, dan tanggap? Berikut ini adalah 5 rekomendasi dari berbagai ahli yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Ajak si kecil melakukan olahraga atau aktivitas fisik minimal 1 jam sehari
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, anak-anak mulai dari usia 6 tahun idealnya melakukan olahraga atau aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari. Kebiasaan ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot dan tulang, mengontrol berat badan, sampai menghindari risiko penyakit seperti diabetes, kanker, dan obesitas.
Tak hanya itu, ketika berolahraga atau bermain bersama teman-teman sebaya, si kecil akan belajar tentang cara bersosialisasi, berpikir kreatif, memecahkan masalah dengan mandiri, hingga melatih sportivitas. Beberapa olahraga yang mudah dan dapat dilakukan dengan lebih aman di tengah pandemi misalnya: bersepeda, bermain frisbee, atau lompat tali.
Siapkan makanan dengan gizi seimbang
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, energi yang dibutuhkan anak di usia sekolah berkisar antara 1.850-2.100 kkal. Energi ini digunakan untuk berbagai fungsi tubuh, seperti: metabolisme (50%), Specific Dynamic Action (5-10%), pertumbuhan fisik (12%), aktivitas fisik (25%), dan sisanya terbuang melalui feses.
Karena itu, Kementerian Kesehatan RI pun menganjurkan energi anak-anak dipenuhi melalui makanan dengan proporsi 50-60% karbohidrat, 35% lemak, dan 10-15% protein. Nah, menu seperti nasi goreng yang didominasi oleh karbohidrat bisa juga diimbangi dengan lauk pauk seperti ayam suwir, wortel, brokoli, dan telur, untuk mendapatkan asupan lemak sehat, vitamin, serat, dan proteinnya.
Pola tidur cukup dan teratur
Pola tidur seringkali dipandang sebelah mata, padahal faktor ini berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil, loh! American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa anak-anak berusia 6-12 tahun harus mendapatkan minimal 9 jam durasi tidur dalam sehari.
Masih ada orangtua yang belum sadar kalau kekurangan tidur bisa mengakibatkan gangguan visual-spasial dan kemampuan motorik, penurunan kekebalan tubuh, hingga mengakibatkan rasa cemas atau depresi pada anak-anak. Biasanya kalau si kecil tidak bersemangat atau mudah lesu di aktivitasnya, ada kemungkinan tidurnya tidak cukup atau terganggu.
Nah, agar si kecil mendapatkan tidur yang nyaman dan berkualitas, sebaiknya orang tua jangan membiasakan penggunaan gadget di larut malam. Biasakan untuk mengajak si kecil menyikat gigi, berganti baju tidur, dan menjaga rutinitas yang teratur agar pola tidur tidak berantakan.
Di samping itu, susu ternyata juga bisa membantu tidur si kecil loh! Studi oleh ilmuwan dari Universitas Sahmyook dan CJ Food R&D Center pada Journal of Medicinal Food menemukan bahwa memberikan susu dapat membantunya tidur dengan nyenyak di malam hari.