BELUM lama ini media sosial China heboh dengan laporan yang menyebut salah satu perusahaan teknologi dituntut ke pengadilan oleh karyawannya. Pasalnya, pihak perusahaan diduga diam-diam menggunakan bantal pintar untuk memantau aktivitas setiap karyawan di kantornya.
Dikutip dari Oddity Central, Selasa (19/1/2021), salah satu karyawan perusahaan teknologi tinggi yang berbasis di Provinsi Zhejiang, China, ini mengungkapkan praktik yang menurutnya ilegal dan tidak bermoral tersebut ke media sosial.
Baca juga: 4 Manfaat Sarung Bantal Berbahan Sutra untuk KulitÂ
Karyawan yang diketahui bernama Wang itu mengatakan bahwa dirinya dan sembilan karyawan lainnya telah diawasi oleh perusahaannya melalui bantal kursi selama beberapa bulan terakhir. Bantal tersebut merupakan pemberian dari manajemen perusahaan dan diharapkan dapat membantu mereka agar tetap sehat dengan cara memantau organ tubuh.
Sayang bantal itu justru memiliki manfaat yang disalahgunakan. Wang mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya menyambut baik hadiah yang diberikan oleh perusahaannya. Sebab, bantal pintar tersebut menawarkan banyak data kesehatan seperti gelombang napas, detak jantung, postur duduk, dan mengingatkan para karyawan untuk meregangkan tubuh atau berdiri jika duduk terlalu lama.
Baca juga: Vicky Prasetyo Siap Lamar Kalina Octaranny Akhir Januari Nanti
Sepuluh karyawan tersebut lantas benar-benar percaya tentang niat baik perusahaan yang memerhatikan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Hingga suatu hari Wang bertemu dengan salah satu manajer di departemen sumber daya manusia (SDM) yang bertanya mengapa ia tidak berada di mejanya antara pukul 10.00 sampai 10.30 sehari sebelumnya.
Manajemen mengatakan akan memotong bonus bulanannya jika perilaku tersebut terus berlanjut. Wanita itu lantas menyadari bahwa satu-satunya cara mereka bisa mengetahui para karyawan berada jauh dari mejanya adalah dengan bantal kursi cerdas tersebut.
"Saya merasa seperti ditelanjangi di tempat kerja, seolah-olah memiliki alat pelacak yang terpasang pada saya. Semua data pribadi Anda selama jam kerja, seperti berapa lama bekerja, saat pergi, suasana hati, dan lain sebagainya ada di tangan manajemen. Departemen SDM diizinkan mengakses informasi ini, jadi apakah kami dievaluasi berdasarkan data digital?" ungkapnya.