SEMENJAK kemunculan media sosial, kebanyakan orang melalui waktunya hanya pada telepon seluler. Memang cukup dengan sebuah ponsel kecil dan jaringan internet, seseorang bagaikan bisa melihat isi dunia.
Namun di balik banyaknya informasi yang dilihat dari media sosial, ada beberapa hal yang bisa memicu pengaruh-pengaruh negatif pada diri sendiri.
Baca juga: Terlalu Toxic, Meghan Markle dan Pangeran Harry Berhenti Main Medsos
Jika Anda termasuk ke salah satu orang yang memanfaatkan waktu di media sosial, mungkin akan sulit bagi membayangkan hidup tanpanya. Ada beberapa alasan untuk mempertimbangkan berhenti atau mengurangi mengakses media sosial.
Berikut ini beberapa hal positif yang akan Anda dapatkan saat berhenti dari media sosial, dilansir The Healthy.
1. Lebih cepat dan banyak menyelesaikan pekerjaan
Anda akan terus merasa khawatir dengan notifikasi ponsel saat sedang menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan berhenti dari media sosial, Anda akan lebih produktif.
"Media sosial adalah media yang terus-menerus mengganggu kita," kata Profesor Joanne Cantor, guru besar emeritus komunikasi di Universitas Wisconsin-Madison sekaligus penulis buku 'Conquer CyberOverload'.
2. Ide kreatif mudah mengalir
Jika Anda merasa terhambat mengenai kreativitas, itu mungkin ada hubungannya dengan kebiasaan mengakses media sosial. Pekerja kreatif mengatakan kunci dari pikiran imajinatif adalah istirahat cukup daripada bermain media sosial.
Dengan melepaskan media sosial sepenuhnya, Anda bisa membebaskan diri dari notifikasi yang mengganggu, serta membuat kreativitas lebih berkembang.
Baca juga: Viral Pelari Setiap Pagi Bersihkan Kali, Kumpulkan Ribuan Kilogram Sampah
3. Awalnya akan merasakan cemas
Cemas merupakan efek awal berhenti dari media sosial, namun ini akan memberikan pengaruh positif dalam jangka panjang.
"Jika Anda menggunakan media sosial secara adiktif, seperti yang dilakukan beberapa orang, maka Anda memiliki tingkat dopamin yang tinggi. Jadi ketika Anda berhenti melakukannya, dia akan menarik Anda," kata David Greenfield PhD, asisten profesor klinis psikiatri di Universitas Connecticut School of Medicine serta pendiri Center for Internet and Technology Addiction.
Perasaan ini akan muncul beberapa hari pertama saat berhenti menggunakan media soal, jadi nikmati saja.