Kepala Puskesmas Bone Awaludin Rahim sempat menggegerkan media sosial. Saat divaksin Covid-19, dia terlihat teriak histeris sampai vaksinator susah menyutiknya.
Menurut beberapa sumber, Awaludin Rahim bukan takut mendapatkan vaksin Covid-19 melainkan takut dengan jarum suntik. Meski begitu, dia berhasil divaksin dan mengaku tak mengalami efek samping apapun setelahnya.
"Setelah saya divaksinasi, Alhamdulillah tidak terjadi reaksi apapun, untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat di Gorontalo agar divaksin seperti apa yang saya lakukan," katanya di video Youtube Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Di sisi lain, menjadi pertanyaan sekarang mengapa orang dewasa bisa fobia jarum suntik?
Takut jarum suntik disebut dengan trypanophobia. Ini termasuk ke dalam kelompok fobia umum.
Menurut laporan Healthline, sebuah studi di Universitas Michigan pada 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing menemukan bahwa fobia jarum suntik terjadi hampir di semua usia.
Mayoritas memang terjadi pada anak-anak, usia remaja sekitar 20 hingga 50 persen, dan fobia jarum suntik dialami 20 hingga 30 persen orang dewasa muda.
"Munculnya fobia jarum suntik cenderung muncul secara berbeda di antara kelompok usia yang berbeda," kata Sarah Johnson, RN, seorang duta kesehatan dan kebugaran dari Family Assets.
Pada anak-anak, mereka takut jarum suntik karena adanya sensasi asing di tubuhnya dan rasa sakit yang tajam di kulit. Sedangkan, pada orang dewasa muda takut jarum suntik karena ada pikiran bahwa suntikan tersebut akan memberi dampak yang buruk pada tubuhnya.
"Dunia sedang sibuk memvaksinasi Covid-19 manusia, di sisi lain orang dengan fobia jarum suntik sedang menghadapi tantangan lain. Jadi, masalah mereka 'double', satu sisi ingin menyelesaikan pandemi, sisi lainnya berjuang untuk bisa disuntik tanpa rasa takut," kata Sam Nabil, terapis di pusat konseling Klinik Naya.