Fumie Sakamoto, manajer pengendalian infeksi di RS Internasional St Luke Tokyo, mengatakan bahwa pengurangan tracing kontak yang dilakukan Pemerintah Jepang memang sangat disayangkan. Namun tindakan ini perlu dilakukan mengingat pusat kesehatan Jepang tengah bersiap melakukan proses vaksinasi covid-19 pada Februari mendatang.
"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, namun kami kekurangan tenaga kerja," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Izinkan Penggunaan GeNose bagi Penumpang Kereta Api Jarak Jauh
Meski kebijakan ini dinilai cukup sukses, Fumie dan ahli kesehatan lainnya telah mengingatkan Pemerintah Jepang bahwa strategi ini lambat laun akan membatasi penemuan kasus terbaru. Padahal, angka kasus positif covid-19 terus meningkat secara nasional.
Menanggapi hal tersebut, Naomi Seki pejabat di Biro Kesehatan Pemerintah Metropolitan Tokyo mengatakan bahwa kebijakan itu justru akan membantu petugas kesehatan masyarakat mengatasi peningkatan jumlah kasus positif covid-19. Seperti diketahui, angka kasus positif covid-19 di Jepang meningkat menjadi 1.026 per hari.
Baca juga: Kepala Puskesmas Bone Histeris Divaksin Covid-19, Kenapa Orang Dewasa Takut Jarum Suntik?
(han)