PROSES vaksinasi covid-19 tahap pertama sudah dimulai sejak Rabu 13 Januari 2021. Diawali dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dengan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin.
Selain itu, vaksinasi covid-19 juga telah diberikan ke sebagian besar tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski demikian, masih ada saja masyarakat yang ragu divaksin karena takut efek samping yang ditimbulkan usai disuntik.
Baca juga: Iwan Fals Pertanyakan Jeda Vaksinasi Kedua Presiden Jokowi, Dokter Tirta Merespons
Menjawab keraguan tersebut, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mencoba meluruskan fakta mengenai vaksinasi covid-19 tahap pertama.
Melalui unggahannya di akun media sosial Instagram @lawancovid19.id, Rabu (27/1/2021), dijelaskan bahwa hingga 24 Januari 2021 tidak ditemukan adanya reaksi anafilaktik dalam pelaksanaan vaksin covid-19 yang menyasar para tenaga kesehatan dan pekerja publik sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi.
Baca juga: 5 Pesona Dokter Cantik yang Viral Diselingkuhi Suaminya, Mirip Donna Agnesia!
"Reaksi anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Reaksi anafilaktik tergolong ke dalam Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) serius," terang unggahan tersebut.
Selain itu, KPCPEN juga mengimbau masyarakat yang telah divaksin dan mengalami KIPI segera melapor ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
(han)