Kisruh rumah tangga Rachel Vennya dan Niko Al Hakim alias Okin masih jadi perbincangan hangat publik. Rachel Vennya telah melayangkan gugatan cerai kepada suaminya tersebut. Isu orang ketiga dalam rumah tangga mereka pun menyeruak ke khalayak.
Okin dituding berselingkuh yang diduga menjadi alasan gugatan cerai Rachel Vennya. Namun, Rachel Vennya belum secara jelas mengungkapkan alasan dari gugatan cerai.
Terlepas dari isu tersebut, pada umumnya ada 7 kesalahan pasangan suami-istri yang bisa menyebabkan pernikahan hancur berantakan. Berikut 7 alasan tersebut seperti dilansir Times of India pada Senin (8/2/2021).
Keserakahan
Keinginan akan kekayaan, kekuasaan, dan uang dapat merusak perkawinan jika menjadi berlebihan, yang mengarah pada keegoisan dan keserakahan. Jika kedua pasangan tampaknya memprioritaskan uang dan kekayaan mereka sebelum cinta dan pernikahan mereka, kemungkinan besar pernikahan tersebut sebagian besar didasarkan pada istilah materialistis.
Baca Juga : Potret Menggoda Eka Maysari, Selebgram yang Dituding Selingkuhan Suami Rachel Vennya
Murka
Ada pertengkaran yang terjadi terus-menerus dalam pernikahan tetapi tidak menjadi masalah, tetapi ketika amarah yang parah mulai merembes ke dalam pernikahan, kedua pasangan dapat mengalami banyak luka secara mental dan fisik.
Kemarahan yang ekstrim dapat menyerang pasangan, khususnya yang kehilangan kesabaran dan saling menyerang. Hal ini bisa meninggalkan bekas luka pada Anda dan pernikahan Anda jika tidak dihentikan atau segera diobati.
Baca Juga : Dituduh Selingkuhan Suami Rachel Vennya, Initp Eka Maysari Seksi Pakai Kemben
Nafsu
Cinta ketika berubah menjadi nafsu dapat menyebabkan pasangan selingkuh. Dasar pernikahan adalah kepercayaan dan pengertian, yang bisa rusak selamanya, karena tidak ada kesempatan untuk membangun pernikahan lagi. Hubungan seksual dan intim dengan orang lain atau terlibat dalam eksposur pornografi dapat merusak pernikahan seseorang dalam sekejap.
Kesedihan
Ini berarti bahwa salah satu pasangan dalam pernikahan selalu dalam keadaan tidak semangat dan merasa suram. Jika satu orang selalu memproyeksikan getaran dan pendapat negatif, perlahan-lahan itu memengaruhi pernikahan.
Kedua pasangan, kemudian menjadi sengsara dan menjadi sangat putus asa tentang segala hal. Lingkungan yang positif menghasilkan pernikahan yang positif dan bukan pernikahan yang suram.