MENGETAHUI jumlah antibodi covid-19 di dalam tubuh sangatlah penting. Hal ini juga termasuk bagi penyintas covid-19. Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan antibodi terus berkurang seiring waktu dan rata-rata dimulai pada 3 bulan usai mengalami gejala terpapar covid-19.
Itu juga alasan kenapa pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan membolehkan penyintas covid-19 mendapat vaksinasi usai 3 bulan. Sebab di masa tersebut dikhawatirkan jumlah antibodinya sudah tidak sekuat saat masih terpapar.
Baca juga: Dokter Ingatkan Gigi Berlubang Jangan Dibiarkan di Masa Pandemi Covid-19 Ini
Tapi, bagaimana penyintas covid-19 dapat mengetahui jumlah antibodi di dalam tubuhnya?
Menurut dokter spesialis patologi, Muhammad Irhamsyah SpPK MKes, terdapat metode pemeriksaan kekebalan tubuh manusia terhadap covid-19 yaitu melalui pemeriksaan antibodi SARS-CoV2 kuantitatif.
Pemeriksaan antibodi SARS-CoV2 kuantitatif itu sendiri merupakan suatu pemeriksaan untuk mendeteksi protein yang disebut antibodi, khususnya antibodi spesifik terhadap SARS-CoV2.
"Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada orang yang sudah pernah terinfeksi SARS-CoV2, orang yang sudah mendapatkan vaksinasi, serta dapat digunakan untuk mengukur antibodi pada donor plasma konvalesen yang akan ditransfusikan," jelas dr Irhamsyah dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Tips Kurangi Efek Samping Usai Dapat Vaksin Covid-19
Prinsip pemeriksaan antibodi SARS-CoV2 ini menggunakan pemeriksaan laboratorium imuniserologi pada suatu alat automatik (autoanalyzer) untuk mendeteksi antibodi terhadap SARS-CoV2 atau pemeriksaan ini biasa disebut dengan Electro Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA).
"Pemeriksaan ECLIA akan mendeteksi, mengikat, serta mengukur antibodi netralisasi. Antibodi netralisasi adalah antibodi yang dapat berikatan spesifik pada bagian struktur protein 'Spike SARS-CoV2' sebelum virus covid-19 memasuki sel-sel pada tubuh dengan menggunakan label yang berikatan spesifik dengan antibodi netralisasi tersebut," terangnya.