BELAKANGAN makanan tradisional pepes capung khas Desa Jungutan, Karangasem, Bali, kembali laris diburu masyarakat. Ini menjadi penganan favorit yang hampir dikonsumsi tiap hari.
Jika berkunjung ke Desa Jungutan akan tampak beberapa warung menjajakan olahan capung, salah satunya pepes capung dengan repah lokal. Sajian ini sangat lezat dan dipastikan siap menggoyang lidah penikmatnya.
Baca juga: Pangsit Ariake, Makanan Paling Mengerikan yang Mirip AlienÂ
Di Desa Jungutan sendiri memang masih banyak hamparan sawah dengan serangga capung yang berterbangan. Siapa sangka, serangga capung yang melimpah ini dimanfaatkan warga lokal untuk dikonsumsi.
Di sana ada beberapa warung yang menjajakan olahan capung, salah satunya olahan pepes capung yang laris diburu warga.
Tidak hanya capung, di musim tertentu beberapa warung juga menjajakan olahan limfa capung yang dipadukan dengan rempah khas; di antaranya cabai, bawang merah, bawang putih, kencur, jahe, bangle, terasi dan garam, serta daun salam.
Semua bahan tersebut diulek sampai halus, lalu dicampur ke dalam ampas minyak atau orang lokal sering menyebut telengis.
Baca juga: Mengenal Ragam Makanan Musim dari Semua NegaraÂ
Setelah dicampur, barulah capung yang telah dihilangkan sayapnya dimasukkan. Campuran ini kemudian siap dibungkus, sebelum dibakar.
Dengan bumbu yang sama, limfa capung juga dicampur dan dibungkus seperti pepes capung. Setelah itu, pepes siap dibakar di arang api.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News