KANKER prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru.
Berdasarkan Global Cancer Statistics 2018, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi ini, terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi.
Saat ini, semakin tersedia banyaknya metode penyembuhan. Baru-baru ini, ASRI Urology Center yang merupakan center of excellence Siloam Hospitals ASRI menghadirkan inovasi untuk deteksi dini kanker prostat yaitu biopsi prostat dengan teknologi robotik.
"Deteksi dini bertujuan agar dapat dilakukan intervensi secepatnya dan mencegah prognosis yang lebih buruk," ujar dokter spesialis urologi dan Ketua Asri Urology Center (AUC) Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K) pada Webinar World Cancer Day 2021, Rabu (17/2/2021).
Ada beberapa metode biopsi yang biasa dilakukan oleh para ahli, seperti biopsi transperineal. Biopsi ini tidak melalui saluran cerna (gastro-intestinal) atau saluran kemih, melainkan melalui bagian perineal di antara kantung kemaluan dan anus, dan memiliki risiko sepsis yang sangat kecil sehingga dianggap paling aman.