PABRIK minuman beralkohol premium, Indlovu, membuat minuman dengan tumbuhan yang dipanen dari kotoran pachyderm (gajah). Teknik ini dicetuskan pertama kali oleh Paula dan Les Ansley yang merupakan mantan profesor di bidang biologi.
Keduanya memutuskan untuk pindah dari Inggris menuju Afrika Selatan setelah pensiun. Mereka menemukan cara untuk berkontribusi pada upaya konservasi di wilayah tersebut, dan mendukung masyarakat setempat. Sebab, tak satu pun masyarakat yang tahu bahwa kotoran gajah akan memainkan peran besar.
Saat ini, kedua ilmuwan itu sedang menjalankan bisnis penyulingan menggunakan tumbuhan yang diambil dari gajah dan dipanen dari kotorannya untuk membuat gin Indlovu. Ini merupakan minuman beralkohol unik yang tidak terasa seperti yang di bayangkan.
Keluarga Ansley mendapatkan ide tentang semangat unik mereka beberapa tahun yang lalu. Ketika mereka mengunjungi cagar hewan di Afrika Selatan. Seorang penjaga hutan menjelaskan kepada mereka bagaimana gajah sangat memperhatikan makanan yang mereka makan.
Meski demikian, para gajah ini hanya menyerap nutrisi kurang dari setengah dari apa yang mereka makan. Sementara setengah nutrisi lainnya dari makanan nabati mereka tetap utuh dan berada dalam kotoran mereka.
Sebagaimana dilansir Oddity Central, Les yang merupakan seorang pencinta gin berpikir mengapa tidak membiarkan gajah mengumpulkan bahan-bahan alami terbaik. Nantinya, sari bahan alami tersebut akan diambil dari kotoran, dan digunakan untuk membuat gin yang unik.
Meskipun tidak ada satu pun dari mereka memiliki pengalaman penyulingan, tapi keduanya memiliki rencana untuk mencari dan menggunakan kotoran gajah untuk membuat minuman keras berkualitas tinggi. Pada 2018 mereka akhirnya mendirikan Indlovu Gin dan menjualnya seharga USD46 per 750 ml atau sekira Rp646,93 ribu.
“Kami menghubungi Botlierskop (Cagar Alam di Western Cape) dan kami berkata, apakah Anda dapat mengirimkan kotoran gajah kepada kami? Mereka berkata, ya tentu, tidak masalah, dan mereka mengirimkan kotoran gajah kepada kami dan kami mulai mencari cara untuk menyiapkannya,” terang Les Ansley