PROGRAM vaksinasi covid-19 sebagai salah satu upaya penanganan pandemi covid-19 di Indonesia masih berlangsung hingga saat ini. Sehubungan dengan berjalannya programnya vaksinasi covid-19 pada tenaga kesehatan dan munculnya banyak saran yang muncul dari kondisi nyata di lapangan, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam lndonesia (PAPDI) telah menyusun revisi rekomendasi terkait vaksinasi covid-19.
Surat rekomendasi yang diterbitkan oleh PAPDI pada 9 Februari 2021 ini merupakan rekomendasi untuk pemberian Vaksin Coronavac, dan disusun dengan mempertimbangkan lima aspek.
Baca juga: Tak Ampuh Lawan Mutasi Covid-19 Afsel, Pfizer Pertimbangkan Vaksin Versi Baru
Lima aspek tersebut yakni (1) Mempertimbangkan upaya untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) pada populasi lndonesia untuk memutus penularan covid-19 sehingga dibutuhkan cakupan vaksinasi yang luas. (2) Kajian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai hal-hal yang menjadi kontraindikasi dan precaution Coronavac.
Selanjutnya, (3) PAPDI juga mempertimbangkan aspek tentang kesepakatan dari para ahli mengenai keamanan dan manfaat dari vaksinasi Covid-19. (4) Keluarnya izin Emergency Use Authorizotion (EUA) Coronavac untuk digunakan pada usia di atas 59 tahun. (5) Melihat fakta bahwa per 8 Februari 2021 dengan perhitungan sudah hampir 1 juta orang yang disuntik Vaksin Coronavac dan tidak ditemukan adanya KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang bermakna.
Dengan mempertimbangkan lima aspek tersebut, PAPDI merilis surat rekomendasi untuk orang-orang yang memiliki penyakit penyerta maka dengan enam kriteria di bawah ini disebut sebagai keadaan yang belum layak untuk divaksinasi Coronavac.
Baca juga: Terbukti Ampuh Turunkan Angka Penderita, BPOM Segera Izinkan Vaksin Covid-19 untuk Lansia
1. Reaksi alergi berupa anafilaksis dan reaksi alergi berat akibat Vaksin Coronavac dosis pertama ataupun akibat dari kopponen yang sama yang terkandung pada Vaksin Coronavac.
2. Penyakit autoirnun sistemik seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Sjogren, Rheumatoid Arthritis, Vaskulitis. Khusus untuk tiroid autoimun, penyakit autoimun hematologi dan inflammotory bowel disease (lBD) layak vaksinasi selama remisi dan terkontrol, konsultasikan dengan dokter di bidang terkait.