Jika sel inang mengandung dua genom virus corona yang berbeda, enzim tersebut dapat berulang kali melompat dari satu tempat ke tempat lain, menggabungkan elemen berbeda dari setiap genom untuk membuat virus hibrid.
Kemunculan berbagai varian covid-19 jenis baru belakangan ini mungkin telah menjadi bahan mentah untuk rekombinasi karena manusia dapat terinfeksi dua varian berbeda sekaligus.
Baca juga: Adakah Layanan Door to Door Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia?
"Ancaman menjadi lebih serius ketika sudah banyak orang yang terinfeksi virus hibrid ini. Masih belum ada bukti rekombinasi yang meluas," kata Sergei Pond dari Temple University di Pennsylvania.
Adapun implikasi dari penemuan ini belum jelas karena sangat sedikit yang diketahui tentang biologi rekombinasi. Namun, peneliti membawa mutasi dari B.1.1.7 yang disebut Δ69 / 70 –yang membuat virus Inggris lebih mudah menular dan yang lain dari B.1.429 disebut L452R– yang dapat memberikan resistensi antibodi.
"Peristiwa ini dapat memungkinkan virus satu bergabung dengan virus lain yang lebih menular atau virus yang resisten antibodi," terang Korber.
(han)