Kasus pneumonia semakin disadari masyarakat akibat kemunculan Covid-19. Nah, pneumonia saat ini sedang bermasalah, karena itu bisa menjadi komplikasi berbahaya dari Covid-19.
"Sekitar 20 persen pasien Covid-19 terus mengembangkan pneumonia Covid-19, meski jumlahnya mungkin rendah," terang Profesor Kesehatan Raj Dasgupta, MD, dari University of Southern California, dikutip dari laman Prevention.
Â
Menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana Anda mengenali tubuh yang terinfeksi pneumonia, apakah ada tanda-tanda dari efek infeksi tersebut?
Dokter Dasgupta menerangkan bahwa ada 7 efek yang ditimbulkan ketika tubuh terinfeksi pneumonia:
1. Batuk
2. Sesak napas
3. Nyeri dada saat bernapas atau batuk
4. Meningkatnya dahak yang berwarna hijau, abu-abu, atau kuning
5. Demam
6. Mual, muntah, atau diare
7. Kelelahan
"Hal yang harus diperhatikan ialah gejala-gejala di atas hampir mirip dengan flu biasa. Nah, yang membedakan pneumonia dengan flu biasa, pada pasien pneumonia, mereka tidak mengalami kondisi seperti sakit tenggorokan atau pilek," kata Jonathan Puchalski, MD, Direktur Pulmonologi Intervensi di Yale Medicine.
Perbedaan flu dengan pneumonia lainnya durasi waktu gejala terjadi. Pada flu biasa, gejala akan cepat hilang, tapi tidak dengan pneumonia.
"Pada pneumonia, gejala konsisten bahkan bisa lebih parah," kata Norman Edelman, MD, senior scientific advisor untuk American Lung Association.
Gejala semakin parah, sambung dr Edelman, mencakup demam tinggi, sakit kepala parah, dan nyeri dada yang semakin parah. Durasi waktunya belum hilang bahkan bisa lebih dari seminggu.
"Kalau sudah begitu, kemungkinan pneumonia bakteri yang lebih serius bisa didiagnosis. Tentu, ada pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis tersebut," tambahnya.
(DRM)