VIRUS Corona memang diketahui mudah mengalami mutasi, virus corona Covid-19 pun sudah memiliki beberapa mutasi. Adapun mutasi tersebut berasal dari Inggris, Brasil dan Afrika Selatan.
Meski demikian, hingga saat ini baru virus Corona B117 asal Inggris yang masuk ke Indonesia. Sementara virus Corona B1525 tercatat sudah masuk ke Malaysia.
Meskipun belum ada bukti bahwa virus tersebut lebih mematikan, tapi yang pasti kemampuan virus vairan baru tersebut untuk menyebar hingga mencapai 50-70 persen lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya.
Epidemiolog dari Griffith University, dr. Dicky Budiman menjelaskan, semakin sering virus menular kepada manusia, maka semakin berpotensi pula mereka untuk bermutasi. Oleh sebab itu 3T dan 5M menjadi hal yang sangat diperlukan selama masa pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, jika masyarakat masih belum mematuhi 3T dan 5M di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia memunculkan varian baru virus yang bermutasi.
“Indonesia juga berpotensi menciptakan strain baru made in Indonesia. Yang nantinya akan merugikan situasi pandemi di Indonesia dan juga dunia,” terang dr. Dicky kepada MNC Portal Indonesia.
Karenanya, dr. Dicky meminta 5M dapat diperkuat dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas protokol kesehatan di masyarakat. Cara ini efektif untuk mencegah terjadinya mutasi virus yang berpotensi muncul di Tanah Air.
"Kuantitas itu yang tadinya hanya 50 persen masyarakat yang menggunakan masker, harus ditingkatkan sampai 70-80 persen. Kualitasnya, contoh yang dulunya pakai masker kain, saat ini pakai dua lapis masker kain. Ini terbukti efektif untuk mencegah strain baru Covid-19," tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)