MEMPERINGATI hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD) pada 11 Maret 2021, kita harus memahami bahwa penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia cukup banyak dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam momentum menyambut Hari Ginjal Sedunia, yuk simak ulasan tentang 5 fakta mengejutkan tentang penyakit ginjal kronik. Seperti yang dipaparkan oleh dr. Aida Lydia, Ph.D., Sp.PD-KGH, spesialis penyakit dalam sekaligus ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Rabu (10/3/2021).
1 dari 10 orang mengidap penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan epidemiologi global. Dari data Kidney Int Rep tahun 2020 disebutkan bahwa 1 dari setiap 10 orang di dunia mengalami penyakit ginjal kronik. Parahnya, 9 dari 10 orang dengan penyakit ini tidak menyadari kalau dirinya sudah jatuh sakit.
โSekitar sepertiga pasien dengan PGK belum mengetahui benar mengenai penyakitnya dan perjalanan penyakitnya serta modalitas terapi yang ada setelah mengalami penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) atau gagal ginjal terminal," jelasnya.
"Biasanya pasien datang dalam kondisi yang sudah lanjut, di mana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan telah terjadi komplikasi akut dari PGK itu sendiri, sehingga pilihan pengobatan yang ditawarkan saat itu juga terbatas,โ kata dr. Aida Lydia.
Jumlah kasus baru dan aktif terus meningkat
Dari data Hemodialisis tahun 2017 sampai 2019, dengan perhitungan proyeksi penduduk Indonesia sejumlah 266,9 juta orang. Ada sekitar 258 pasien baru per juta penduduk dan pasien aktif sebanyak 696 orang per juta penduduk. Di tahun 2019, tercatat sudah ada 69.124 orang pasien baru PGK dan pasien aktif PGK sebanyak 185.901 orang.
Beban negara
Di daftar biaya penyakit katastropik yang ditanggung BPJS tahun 2019, dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan yang dirilis Juli 2020. Penyakit ginjal kronik telah menelan biaya sampai Rp2,3triliun. Menjadi beban negara nomor empat, setelah tiga penyakit di atasnya yakni stroke, kanker, dan jantung di posisi pertama dengan menelan Rp10,3triliun.