PENEMUAN empat kasus tambahan Covid-19 akibat varian baru corona B117 asal Inggris membuat masyarakat menjadi khawatir. Sebab varian baru ini memiliki kemampuan untuk menular lebih cepat hingga 50-70 persen dibandingkan dengan virus sebelumnya.
Varian yang pertama kali ditemukan di Inggris ini sempat membuat banyak negara di Eropa melakukan lockdown akibat penularannya yang sangat besar-besaran. Meski demikian, pemerintah pun meminta tidak panik dengan adanya varian baru ini.
Meski demikian, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, menjelaskan seharusnya Indonesia bisa belajar dari pengalaman awal masuk virus corona. Dengan demikian, maka kita bisa merespons jauh lebih sigap.
"Respon yang biasa saja akan membawa kita menjadi lebih buruk. Hal yang paling akan terlihat yakni pada angka kematian,β jelas dr. Dicky, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, ketika virus ini sudah terdeteksi dalam sebuah komunitas, maka besar kemungkinan virus tersebut sudah menyebar. Apalagi, dengan kecepatan virus ini yang lebih mudah menyebar. "Jangankan 75 persen atau lebih, 50 persen saja akan sangat berdampak,β katanya.
Menurut dr. Dicky, akan sangat jauh berbeda apabila kasus B117 ini ditemukan di halaman rumah negara seperti di perbatasan, hotel karantina bandara.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News