Berbeda dengan jaman dahulu, seiring dengan kecanggihan teknologi dan gadget. Saat ini kebanyakan orang mengandalkan ponsel pintar atau gadget seperti tablet atau laptop untuk mencatat, bukan lagi dengan cara manual memakai kertas dan pulpen.
Tapi ternyata, dari studi penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Frontiers in Behavioral Neuroscience baru-baru ini mendapati bahwa mencatat memakai kertas dan pulpen justru lebih unggul untuk kesehatan otak dibanding mencatat memakai gadget canggih.
Â
Mengutip Ny Post, Senin (22/3/2021) dalam studi yang ditulis oleh Ahli Saraf Profesor Kuniyoshi L. Sakai dari University of Tokyo menemukan, mencatat dengan cara manual yakni menggunakan pena dan kertas itu dapat meningkatkan memori di otak. Jadi cara yang lebih efektif bagi orang-orang yang berharap bisa memasukkan menyerap informasi ke dalam ingatan.
Para peneliti percaya bahwa media taktil dan dinamis seperti kertas dan pulpen, memfasilitasi ingatan dengan menawarkan gambaran informasi yang lebih mudah diingat.
“Kertas lebih canggih dan berguna dibandingkan dengan dokumen elektronik, karena kertas berisi lebih banyak informasi unik untuk ingatan memori yang lebih kuat,” kata Profesor Kuniyoshi.
Studi penelitian digelar dengan melibatkan 48 orang peserta, peserta kemudian diminta untuk membaca percakapan antara dua siswa fiksi yang membahas soal rincian rencana dan acara yang akan datang, seperti jadwal kelas, tanggal jatuh tempo tugas, dan janji temu pribadi.
Para peserta yang memiliki rentang usia 18 hingga 29 tahun tersebut kemudian dibagi jadi tiga kelompok. Kelompok pengguna ponsel pintar, pengguna tablet, dan kelompok yang mencatat secara analog dengan kertas dan pulpen.
Bagi yang menggunakan gadget, diminta untuk membuat catatan memakai stylus, sehingga sangat mirip dengan kecepatan seseorang bisa menulis di atas kertas.
Hasilnya, kelompok orang yang mencatat manual mampu menyelesaikan tugas pencatatan dalam waktu sekitar 11 menit, sedangkan pengguna tablet membutuhkan waktu 14 menit dan kelompok yang memakai ponsel pintar ponsel cerdas membutuhkan waktu sekitar 16 menit.
Terlepas dari kecepatan mencatat, peserta memiliki waktu yang tidak terbatas untuk menyelesaikan tugas mencatat tersebut.
Satu jam kemudian, setelah istirahat dan tugas interferensi yang mengalihkan pikiran peserta dari catatan. Tim peneliti mulai mensurvei para peserta untuk melihat siapa yang paling mengingat informasi yang mereka dengar dengan cara mengajukan pertanyaan tentang catatan yang tadi ditulis.
Para peserta juga diminta untuk mengisi kuesioner saat berada dalam pemindai MRI, sehingga para ilmuwan bisa mengamati bagaimana aktivitas otak berubah antara penulis catatan analog dan orang yang menggunakan alat digital.
Hasilnya, orang-orang yang mencatat manual memakai pulpen dan kertas punya skor yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang memakai gadget canggih.