STROKE bisa terjadi karena kurangnya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan (stroke iskemik), atau bisa juga karena pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Banyak orang mengasosiasikan stroke dengan orang tua.
Padahal, stroke juga bisa dialami oleh anak muda loh. Jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, sebagian sel-sel yang ada otak akan mati. Kondisi inilah yang kemudian dikenal dengan istilah stroke, di mana bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala stroke sendiri sebetulnya terbagi menjadi beberapa kategori. Salah satunya adalah stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA). Tanda dan gejala stroke ini sama seperti dengan stroke lainnya, namun terjadi lebih cepat.
Jika ditilik dari beberapa pengalaman pasien stroke, durasi serangannya bisa berlangsung antara beberapa menit hingga beberapa jam.
Saking cepatnya, seseorang terkadang tidak menyadari bahwa mereka baru saja terkena serangan stroke. Contoh kecilnya, seseorang tiba-tiba mengalami kesulitan berbicara atau bergerak selama beberapa menit sebelum akhirnya organ mereka berfungsi kembali. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa melakukan pengecekan secara berkala ke rumah sakit atau dokter pribadi.
Nah, berikut adalah beberapa tips untuk mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang juga dapat memicu stroke. Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dilansir dari Everyday Health.
Kurangi asupan garam
Bagi sebagian orang, membatasi konsumsi garam ternyata dapat membantu mereka menjaga tekanan darah. “Semakin tinggi asupan natrium, semakin tinggi pula tekanan darah Anda,” tutur Dr. Ogedegbe.
Untuk mengakalinya, Anda bisa mengurangi total asupan garam dengan menghindari makanan kemasan dan yang bersodium tinggi. “Saya selalu menyarankan agar orang-orang menjauh dari salt shakers,” tambah Ogedegbe.