Menteri Kesehatan-Menkes Budi Gunadi Sadikin memprioritaskan lansia atau mereka yang berusia di atas 60 tahun pada program vaksinasi Covid-19. Hal ini karena stok vaksin yang terbatas akibat embargo di beberapa negara produsen vaksin.
Ya, negara-negara penghasil vaksin Covid-19 saat ini sedang berjuang melawan lonjakan ketika kasus aktif Covid-19. Negara-negara itu antara lain negara di Eropa, di Amerika Serikat seperti Brasil, pun negara di Asia seperti India, Filipina, atau Papua Nugini.
Dengan kata lain, negara-negara tersebut menjamin vaksin Covid-19 untuk rakyatnya masing-masing terlebih dulu sehingga dampaknya negara yang biasanya mendapat jatah ekspor, kini harus dikurangi jumlah suplainya.
"Harusnya pada Maret dan April Indonesia menerima 30 juta dosis dengan masing-masing per bulan 15 juta dosis, tapi karena kondisi tersebut, Indonesia hanya menerima 20 juta dosis vaksin," kata Menkes Budi dalam keterangan resminya secara virtual, belum lama ini.
Baca Juga : Suplai Vaksin Covid-19 Terbatas, Menkes Budi: Lansia Jadi Prioritas!
Lansia menjadi target utama Menkes Budi karena kasus pada kelompok tersebut cukup mengkahwatirkan. Lansia juga tergolong dalam kelompok risiko tinggi.
Hal tersebut dilihat dari 1,5 juta kasus Covid-19 di Indonesia, memang 10 persennya adalah lansia, tapi ketika melihat angka kematian, 50 persennya adalah lansia. Begitu juga data pasien meninggal di rumah sakit, angka kelompok lansia tiga kali lipat dibanding non lansia.
Terlepas dari itu, kita sebagai masyarakat juga mesti tahu bahwa tidak semua lansia layak menerima vaksin meski mereka diprioritaskan.