KETIKA anak berkata mau belajar puasa Ramadhan, orangtua pasti muncul rasa bangga sekaligus khawatir. Ya, apakah dia akan baik-baik saja dengan tidak mengonsumsi apa pun karena berpuasa seharian?
Enyahkan pikiran itu karena ketika anak sudah bilang mau puasa pada Ramadhan tahun ini, maka tugas orangtua adalah mendukungnya. Tidak hanya itu, peran orangtua sangat dibutuhkan di momen penting ini, khususnya memastikan anak tetap sehat selama berpuasa.
Pakar kesehatan sekaligus guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Aryono Hendarto mengatakan ada tujuh hal yang harus diperhatikan dan dilakukan orangtua ketika anak berkata mau mencoba puasa.
Baca juga: Nikmatnya Nasi Liwet Kimbab Family, Dipilih untuk Munggahan Jelang RamadhanÂ
1. Perhatikan menu sahur dan bukanya
Salah satu hal penting yang harus dipahami orangtua ketika anak mau berpuasa adalah memastikan asupan asam amino tubuhnya tetap terjaga.
"Asam amino memegang peran penting dalam proses pertumbuhan si kecil. Kalau asam aminonya tetap terjaga, maka orangtua tidak usah khawatir ketika si anak mau mencoba berpuasa," kata Prof Aryono dalam webinar kesehatan, Senin (12/4/2021).
Dikarenakan asam amino memberikan peran penting, maka orangtua harus memastikan adanya sumber makanan yang mengandung asam amino di menu sahur atau buka puasa anak.
"Contoh paling sederhana dari sumber asam amino adalah protein hewani. Jadi, sangat disarankan beri makan anak yang berpuasa dengan makanan yang mengandung protein hewani," ucapnya.
Tidak lupa, usahakan si kecil mengonsumsi buah dan sayur yang cukup selama buka puasa maupun sahur. Ini menjadi penting supaya gizinya terpenuhi dengan baik.
"Kalau mau kasih nasi ya enggak apa-apa. Tapi kalau bisa disarankan, coba kombinasikan dengan kacang-kacangan atau ubi-ubian supaya tidak semua karbohidrat bersumber dari nasi yang membuat rasa kenyang mudah hilang," katanya.
2. Jangan beri paksaan
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan orangtua saat anak berkata mau puasa dan kebetulan ini adalah puasa pertamanya adalah jangan paksa untuk puasa layaknya orang dewasa. Artinya, kalau di tengah jalan dia bilang perutnya sakit atau tubuhnya terlihat sangat pucat, maka puasa harus dihentikan.
Baca juga: Bolehkah Pasien Covid-19 Puasa Ramadhan? Ini Kata Pakar KesehatanÂ
3. Lakukan puasa secara berkala
"Setidaknya si kecil sudah tahu bagaimana rasanya puasa. Soal durasi, kami sarankan untuk 3 sampai 5 jam terlebih dulu untuk berpuasa. Kalau anak sudah kuat dan tidak ada masalah, bisa dinaikkan ke setengah hari. Jadi, jangan tuh orangtua marah kalau anaknya yang belum baligh puasa setengah hari karena bagi mereka puasa belum wajib," tuturnya.
4. Kurangi aktivitas fisik anak
Prof Aryono menambahkan, usahakan orangtua membatasi aktivitas fisik anak. Mungkin yang tadinya sangat aktif, diminta untuk lebih sedikit tenang dan beri pemahaman ke anak dengan cara yang penuh sayang dan lemah lembut kenapa dia harus lebih kalem kalau sedang berpuasa.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News