IBADAH puasa Ramadhan 1442 Hijriah sudah beberapa hari dijalani umat Islam di dunia. Semua kaum kaum Muslimin pun bersemangat menjalankannya, termasuk para pasien diabetes. Mereka tetap bisa menjalankan ibadah puasa, tapi harus menerapkan strategi khusus.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Sriwijaya, Lingga Gumelar, mengatakan pasien diabetes supaya aman menjalankan ibadah puasa bisa dibarengi dengan olahraga. Mereka tetap bisa olahraga walaupun sedang puasa Ramadhan, tapi harus memerhatikan sejumlah hal, salah satunya waktu.
Baca juga: Makanan Sehat untuk Diabetes Tipe 1, Apa Saja?Â
"Sebaiknya lakukan olahraga 1–2 jam sebelum berbuka puasa agar tidak mengakibatkan gula darah terlalu rendah," ujar dr Lingga dalam sebuah diskusi virtual, seperti dikutip dari Antara, Kamis (15/4/2021).
Menurut dia, sama seperti orang sehat pada umumnya, olahraga tidak boleh dilakukan berlebihan apalagi selama berpuasa karena bisa memicu gula darah terlalu rendah.
Menjaga tubuh tetap aktif selama Ramadhan sebenarnya juga bisa melalui rutin melakukan sholat, termasuk sholat sunah tarawih. Ia mengatakan, melakukan Sholat Tarawih yang juga mencakup gerakan dalam sholat biasanya yakni gerakan sujud, rukuk, berdiri yang bisa dianggap sebagai aktivitas fisik.
Terkait pengaturan makan, dr Lingga merekomendasikan pasien memenuhi 50 persen kebutuhan energinya dalam sehari saat berbuka puasa yang terbagi menjadi 10 persen makanan ringan sebelum Sholat Magrib dan 40 persen makanan utama sesudah Sholat Magrib.
Baca juga: 13 Cara Mencegah Diabetes Tipe 2, Yuk Segera DilakukanÂ
Kemudian 10 persen makanan ringan sesudah Shalat Tarawih dan makanan utama sebesar 40 persen pada saat sahur.
Makanan yang dikonsumsi harus bergizi seimbang dengan proporsi karbohidrat 45–65 persen, protein 15–20 persen, dan lemak 20–25 persen. Pasien juga jangan melupakan zat gizi lain seperti mineral serta vitamin.