Musim penghujan di tengah masa pandemi Covid-19 memicu munculnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Sebagaimana diketahui DBD adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti yang umum terjadi di daerah beriklim tropis.
Infeksi ini dibsebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue dan dapat menyebabkan tanda dan gejala yang luas dari ringan sampai berat, dalam beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan kematian. Pada musim penghujan, banyak genangan-genangan air yang bisa menjadi sarana untuk perkembangbiakan nyamuk.
Tidak heran selama kondisi ini populasi nyamuk semakin bertambah dan menimbulkan risiko penyakit baru bagi manusia, salah satunya DBD.
Baca Juga : Sering Hujan Deras, Waspada Flu hingga Demam Berdarah
Baca Juga : Musim Hujan Tetap Waspada DBD, Pahami Lagi Gejalanya
Merangkum dari laman Instagram resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta @dinkesdki, Jumat (23/4/2021), DBD menyebar melalui gigitan nyamuk dan berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Oleh sebab itu masyarakat wajib melakukan sejumlah pencegahan untuk memutus rantai penularan DBD selama masa pandemi Covid-19.
Masyarakat bisa melakukan gerakan pencegahan dengan cara menerapkan protokol 3M plus. Di antaranya adalah:
1. Menguras serta menyikat penampungan air
2. Menutup rapat penampungan air
3. Mendaur ulang barang bekas
4. Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk
Tak hanya peran serta dari masyarakat, namun dibutuhkan pula kerjasama dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya penanggulangan DBD.
(hel)