PERNAHKAH Anda mendengar soal fajar dan senja kazib? Fenomena alam yang juga disebut sebagai cahaya zodiak (zodiacal light) ini secara umum merupakan cahaya yang memanjang tegak lurus horizon dan terjadi sebelum fajar sadik maupun setelah senja sadik.
Baca juga: Melihat Gerbang Neraka yang Terbuka Sejak 1971Â
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui unggahan di akun Instagram-nya @lapan_ri menjelaskan bahwa fajar dan senja kazib merupakan sisa debu tabrakan komet, asteroid, atau benda antariksa. Ini diduga terjadi saat pembentukan tata surya 4,5 miliar tahun silam.
Fajar dan senja kazib dapat diamati oleh mereka yang berada di lintang subtropis (23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat LS); lintang sedang (40 derajat LU hingga 40 derajat LS); maupun di dekat katulistiwa dan lintang rendah.
Baca juga: Kisah Pertarungan Naga vs Buaya Putih hingga Memunculkan Telaga Lumpur di GroboganÂ
Fenomena fajar dan senja kazib bisa diabadikan menggunakan kamera berlensa lebar 14 hingga 24 mm dan tentu saja menggunakan tripod.
Gunakan fokus tak hingga (infinity focus), bukaan (aperture) F/2.8, dan laju rana (film speed) ISO 1600. Atur eksposur selama 30 detik.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News
(han)