GARA-GARA kesal cintanya tidak diterima, seorang perempuan di Bantul nekat mengirimkan paket berisikan racun. Memang, perempuan berinisial Na ini tidak berniat untuk menghabisi pria tersebut, tapi nahas racun yang dia gunakan adalah sianida.
Takjil berupa sate yang dia kirimkan telah dicampur sianida itu menewaskan Bocah berusia 9 tahun Naba Rais Prasetyo. Jajaran Satreskrim Polres Bantul pun akhirnya berhasil menangkap perempuan pengirim takjil maut, yang Motif asmara menjadi salah satu alasan perempuan.
Lantas, apa itu sianida, apakah mematikan, dan bagaimana ia bekerja, apakah ada obatnya? Berikut jabarannya seperti dilansir dari CDC.
Istilah sianida mengacu pada setiap bahan kimia yang mengandung karbon nitrogen (CN) obligasi. Ada banyak zat mengandung sianida, tetapi tidak semua dari mereka adalah racun mematikan.
Sodium sianida (NaCN), potasium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN), dan sianogen klorida (CNCl) yang mematikan, namun ribuan senyawa yang disebut nitril berisi kelompok sianida namun tidak beracun.
Bahkan, Anda dapat menemukan sianida di nitril yang digunakan sebagai obat-obatan, seperti citalopram (Celexa) dan cimetidine (Tagamet). Nitril tidak berbahaya karena mereka tidak mudah melepaskan CN- ion, yang merupakan kelompok yang bertindak sebagai racun metabolisme.
Sianida bekerja dengan mencegah sel-sel untuk menggunakan oksigen untuk membuat molekul energi. Ion sianida, CN, mengikat atom besi di sitokrom C oksidase dalam mitokondria sel.
Ion ini bertindak sebagai inhibitor enzim ireversibel, mencegah sitokrom C oxidase untuk melakukan tugasnya, yaitu mengangkut elektron ke oksigen dalam elektron respirasi selular aerobik.
Tanpa oksigen, mitokondria tidak dapat menghasilkan pembawa energi adenosine triphosphate (ATP). Jaringan yang membutuhkan bentuk energi, seperti sel-sel otot jantung dan sel-sel saraf, akan cepat mengeluarkan semua energi, lalu mati. Ketika sel-sel penting dalam jumlah yang banyak mati, maka tubuh kita pun tidak akan berfungsi dengan baik.