SETIAP tahun menjelang Idul Fitri atau Lebaran, masyarakat berbondong-bondong pergi ke kampung halaman guna menjalin silaturahmi di hari raya nan suci. Tradisi ini disebut dengan istilah mudik atau bermakna pulang kampung. Aktivitas rutin ini terutama dilakukan para perantau, karena tentunya ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman bersama sanak saudara.
Dilaksanakan hampir setiap tahun, sebenarnya tahukah Anda bagaimana sejarah mudik itu sendiri?
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Ini Bahaya Super Spreader Covid-19Â
Sejarawan JJ Rizal mengatakan, kata 'mudik' berasal dari 'udik' yang artinya 'desa atau kampung'. Mereka yang berada di tempat jauh akan kembali ke kampung halamannya pada waktu-waktu tertentu.
"Jadi orang yang pergi jauh, merantau, akan kembali ke kampung halamannya. Entah untuk tradisi Lebaran atau keperluan lainnya," jelas JJ Rizal ketika dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, mengenai sejarah awal mula berlangsungnya mudik, JJ Rizal sendiri tidak bisa memastikan kapan terjadinya. Ia mengungkapkan, hingga kini belum ada data rujukan atau literatur yang menyatakan waktu pasti dimulainya tradisi mudik.
"Sampai sekarang belum ada buku, rujukan, mengenai sejarah mudik itu. Sama halnya dengan waktunya yang disebut sudah berlangsung lama, berabad-abad, belum diketahui juga," terang dia.
Baca juga: Masyarakat Dilarang Mudik, Ini Syaratnya jika Terpaksa BepergianÂ
Kemudian ketika ditanya adanya penjelasan tradisi mudik sudah berlangsung sejak zaman Kerajaan Majapahit di abad 1293–1500 masehi? Ia langsung menjelaskan kebenarannya.
"Penelitian mengenai itu belum ada. Saya sendiri tidak tahu ya. Ini butuh penelitian yang serius, tidak bisa menerka-nerka, supaya bisa memberikan pengetahuan yang benar ke masyarakat," tegasnya.
Follow Berita Okezone di Google News