SETIAP makanan kemasan olahan biasanya memiliki label nutrisi dalam packingnya. Dari label nutrisi tersebut, orang bisa mengetahui seberapa besar jumlah protein, karbohidrat hingga kalori yang dikandung dalam sebuah makanan kemasan.
Tapi, apakah label nutrisi yang ada di sebuah produk makanan akurat? Dalam sebuah penelitian, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengungkapkan kalori di kemasan makanan atau minuman tidak akurat hingga 20 persen.
Sebagai contoh, jika satu porsi Greek yogurt yang diberi label mengandung 100 kalori sebenarnya bisa memiliki 80-120 kalori. Kalori memang bukan satu-satunya faktor dalam penurunan berat badan, tetapi secara umum diterima sebagai zat yang dipertimbangkan untuk menurunkan berat badan.
Konsepnya dari diet adalah membuat tubuh Anda defisit kalori, artinya Anda membakar lebih banyak energi daripada yang Anda konsumsi dalam bentuk makanan.
Penelitian sebelumnya menemukan, makanan kemasan cenderung memiliki rata-rata sekitar 8 persen lebih banyak kalori daripada yang tercantum pada label. Misalnya, makanan berlabel 250 kalori sebenarnya bisa memiliki 270 kalori.
Makanan ringan umum, termasuk kerupuk, keripik, dan kue camilan juga cenderung memiliki kalori lebih banyak daripada yang diiklankan, yakni sekitar 4 persen lebih banyak dari yang diberi label, menurut sebuah penelitian tahun 2013 seperti dikutip dari Insider, Rabu.
Walau label kalori di kemasan makanan atau minuman tak bisa dipercaya begitu saja, mempertimbangkan asupan kalori tetap bermanfaat untuk Anda.
Selain itu, lebih sadar dari mana asal kalori juga dapat membantu Anda mengubah perilaku yang tidak membantu tujuan Anda, seperti mengurangi makanan yang mungkin menyebabkan Anda makan berlebihan.
Para ahli mengatakan, salah satu prinsip populer dalam nutrisi adalah aturan 80/20, yang mensyaratkan makan sehat sekitar 80 persen dari waktu dan memungkinkan fleksibilitas 20 persen dalam diet Anda sehingga Anda tidak menjadi stres atau merasa dibatasi.
Di sisi lain, label yang tidak akurat bisa jadi 20 persen lebih banyak atau 20 persen lebih sedikit dari kalori sebenarnya dalam makanan.