ANAK bayi dan balita memang membutuhkan banyak asupan nutrisi dan zat besi untuk perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, banyak yang memilih hati ayam sebagai Makanan Pengganti ASI atau biasa disebut MPASI.
Tapi, beberapa waktu silam ada dokter mengatakan bahwa hati ayam sebaiknya tidak diberikan ke bayi, karena mengandung bahan-bahan tak sehat. Ucapannya itu pun dilontarkan di salah satu saluran televisi nasional.
Menurut si Dokter, hati ayam memiliki kolesterol tinggi, selain itu hati ayam mengandung zat yang berbahaya dan jelek, dimakan oleh hewan tersebut, diolah di dalam hati.
Lantas, bagaimana dokter gizi menilai hati ayam dalam menu MPASI ini? Benarkah hati ayam berbahaya jika diberikan ke bayi?
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Primaya Hospital Tangerang, dr Yohan SpGK, hati ayam sudah lama digunakan masyarakat Indonesia sebagai variasi menu MPASI karena merupakan salah satu sumber zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Hati ayam jadi salah satu menu MPASI karena tidak hanya zat besi jenis heme-iron yang siap diserap tubuh, hati ayam juga tinggi vitamin A, folat dan vitamin B12. Itu kenapa hati ayam banyak dijadikan MPASI karena memang baik untuk bayi," katanya pada MNC Portal, Rabu (9/6/2021).
Zat besi sendiri, adalah mikronutrien penting komponen sel darah merah yang berguna untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terutama otak.
"Sehingga jika terjadi anemia pada anak karena kekurangan zat besi, maka anak tidak hanya menjadi lemah, lesu, tidak nafsu makan, berat badan anak tidak naik, mudah terserang penyakit namun juga terjadi gangguan konsentrasi, daya berpikir dan penurunan prestasi," tambahnya.