SAMPAI saat ini ilmuwan memang belum bisa menentukan penyebab terjadinya tumor di otak. Pasalnya, penyakit ini bisa menyerang siapapun tanpa memandang usia.
Dr. Apoorva Kumar, ahli bedah saraf di pusat konsultasi online Practo, India berpendapat kondisi genetik langka tertentu seperti neurofibromatosis bisa menyebabkan tumor otak. Meskipun kasus tersebut terbilang langka.
Tapi, berdasarkan penelitian, anak-anak dan remaja yang menerima radiasi di sekitar kepala rentan mengalami tumor di otak begitu mereka dewasa.
"Usia juga merupakan faktor penting karena orang berusia di atas 65 tahun didiagnosis menderita tumor otak empat kali lipat lebih tinggi daripada anak-anak dan orang yang lebih muda," kata Dr Kumar dilansir Indian Express, Rabu.
Tumor otak primer berasal dari otak, dan memungkinkan bersifat kanker namun ada juga yang tidak. Beberapa tumor bisa jinak, tidak menyebar di jaringan sekitarnya dan tidak terlalu berbahaya.
Akan tetapi, bukan berarti bahwa mereka tidak akan menyebabkan kerusakan dari waktu ke waktu.
"Kadang tumor ini bisa parah dan mengancam nyawa penderitanya. National Cancer Institute melaporkan bahwa kira-kira ada 23.380 kasus tumor otak baru pada tahun 2014," ujar Dr Kumar.
Gejala tumor otak pun tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran, jenis serta lokasi tumor. Gejala-gejala ini dipicu ketika tumor apa pun ditekan atau berbenturan dengan saraf serta mengganggu bagian otak.
Gejala juga dapat dirasakan ketika ada partikel tumor yang menghalangi aliran cairan di sekitar otak atau ketika ada pembengkakan di otak karena penumpukan cairan.
Sementara itu, gejala umum yang ditemukan termasuk sakit kepala yang semakin memburuk di pagi hari, mual disertai muntah, perubahan dalam berbicara, pendengaran dan ketidakseimbangan dalam berjalan dan bergerak, perubahan suasana hati, perubahan kepribadian, kemampuan untuk berkonsentrasi atau mengingat hal-hal menurun serta kejang.