PEMERINTAH menargetkan penyakit Tuberkulosis (TBC) hilang dari Indonesia di 2030. Sayangnya, hal ini tidak mudah ditambah saat ini penanganan TBC juga terhambat oleh Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan pendekatan untuk memaksimalkan pengobatan. Salah satunya, adalah dengan pemanfaatan teknologi digital diharap meningkat di kenormalan baru untuk membantu penanggulangan.
"Teknologi digital bisa dipakai untuk promosi, penemuan, pemantauan pengobatan TBC melalui media sosial, WhatsApp hingga hotline," kata Kepala Subdit Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Imran Pambudi.
Di era pandemi ini, penting juga untuk memenuhi kebutuhan APD untuk tenaga kesehatan maupun kader, juga mempertahankan layanan pengobatan dan laboratorium TBC berdampingan dengan layanan Covid-19.
Dia berharap ada peningkatan layanan dalam merencanakan kebutuhan dan distribusi logistik TBC, sehingga semua tersampaikan kepada pasien. Penting juga untuk meningkatkan kelengkapan dan ketepatan pencatatan dan laporan dengan sistem yang ada.
Komitmen pemerintah daerah juga jadi faktor krusial dalam menyediakan tenaga serta anggaran untuk kasus TBC, juga meningkatkan proporsi pasien memulai pengobatan dengan mengatasi kendala akses layanan. Pasien juga harus dibantu dengan memperbanyak pendampingan dari komunitas.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News