MEMBUAT Makanan pendamping ASI (MPASI) mungkin terdengar mudah, apalagi saat ini kita dengan mudah bisa mencari resep di internet. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan kala membuat MPASI anak.
Pakar gizi DR dr Tan Shot Yen,M.hum, mengatakan MPASI tak perlu mewah dan berlebihan. Meski begitu, asupan garam untuk bayi harus mendapat perhatian ekstra loh.
Pasalnya, dikhawatirkan akan membebani kinerja ginjal bayi jika diberikan terlalu banyak. Menurut panduan gizi nasional di Jepang, bayi usia 9 bulan diperbolehkan mengkonsumsi garam sekira 0,120 gram.
"Ada juga penelitian, begitu anak kenal asin nanti kalau besar dia akan cenderung mencari kudapan yang tidak sehat seperti kerupuk, mie instan dan lain sebagainya, maka jangan bangunin macan tidur deh," katanya.
Untuk gula, sebaiknya bayi tak perlu diberi gula karena tubuh manusia pada dasarnya tak membutuhkan gula.
"Tubuh manusia itu butuhnya karbohidrat. Karbohidrat diolah oleh tubuh jadi gula. Seperti halnya protein yang masuk ke tubuh diolah jadi asam amino, tapi kita enggak makan asam amino kan?" kata dia.
"Jadi hati-hatilah saat memberikan bumbu tambahan pada MPASi. Bayi itu bukan orang dewasa mini yang seleranya sama dengan selera mamanya. Anak GTM dikasih bumbu ya tetap GTM wong dia kembung, atau tumbuh gigi," tambahnya.
Dokter Tan juga mengingatkan saat mengolah MPASI sebaiknya dilakukan menggunakan wadah yang baik dan tak perlu mahal.
"Enggak usah pakai food processor, diulek lalu saring saja. Pakai pancinya juga yang besi, stainless atau enamel saja enggak usah yang marble atau granit. Asal jangan alumunium ya, hati-hati pakai wadah alumunium," katanya.
Setelah diolah, jika MPASI hendak disimpan di freezer sebagai stok, maka disarankan untuk dipasteurisasi cepat terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi bakteri dan kuman.
"Caranya, didihkan air lalu matikan api saat sudah mencapai 75 derajat dan dalam keadaan terbuka masukkan ke dalam kukusan, tutup lalu hitung 15 detik, angkat dan masukkan ke dalam kulkas. Itu bisa tahan tiga hari," katanya.