INDONESIA dalam beberapa pekan terakhir terus menghadapi lonjakan kasus covid-19. Kondisi ini pun membuat sebagian orang merasa lebih cemas dan khawatir. Pasalnya, pandemi covid-19 bukan hanya menyerang fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Covid-19, terungkap bahwa 80 persen masalah covid-19 terkait psikologis atau kesehatan mental. Sedangkan sisanya masalah kesehatan fisik.
Baca juga: Viral Wanita Di-Makeup Terlalu Putih, Netizen pun KasihanÂ
Tidak hanya itu, Ikatan Psikiater Indonesia juga mendapati hasil survei yang memperlihatkan data bahwa dari 1.552 responden, 63 persennya mengaku mengalami kecemasan dan 66 persen lainnya mengalami depresi akibat pandemi covid-19.
Bagaimana tidak, di masa pandemi covid-19 ini banyak hal berubah. Termasuk rutinitas bekerja yang biasanya dilakukan di kantor maupun luar ruangan, kini harus bekerja secara remote di rumah atau istilahnya work from home (WFH).
Baca juga: YouTuber Banyak Jadi Cita-Cita, Coba Kenalkan Anak Coding Sejak DiniÂ
Menurut psikolog klinis Inez Kristanti, WFH dapat berpotensi mengaburkan batas antara pekerjaan, rumah, dan keintiman dengan keluarga, anak, maupun pasangan. Hal ini bisa menyebabkan stres, cemas, hingga berdampak pada kesehatan mental serta kualitas hubungan.
"Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi," ungkap Inez dalam keterangannya yang diterima MNC Portal, Selasa (13/7/2021).