MENJAGA imunitas di masa Pandemi Covid-19 memang salah satu cara untuk melawan virus corona. Tidak heran, jika kemudian vitamin D menjadi buruan banyak orang.
Lewat podcast bersama Deddy Corbuzier, dr Henry Suhendra menyebutkan bahwa vitamin D memang baik untuk tubuh. Namun, ada catatan penting yang perlu diketahui masyarakat terkait dengan konsumsi vitamin D.
Dokter Nadia menjelaskan bahwa vitamin D merupakan satu-satunya vitamin yang diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Nah, saat Anda mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen, tablet, ataupun makanan, maka itu dalam bentuk 'inactive'.
"Makanya, perlunya kita berjemur di bawah sinar matahari supaya vitamin D yang kita konsumsi itu berubah menjadi vitamin D yang aktif," sarannya.
Ia melanjutkan, akan menjadi kombinasi yang baik ketika kita konsumsi vitamin D dan kemudian kita berjemur. "Jadi jangan salah satu aja!" tuturnya.
Dokter Nadia menyebut, dosis vitamin D sebagai suplemen cukup dikonsumsi 400-1000 IU per hari. Namun, ketika digunakan sebagai obat, yaitu orang-orang yang sedang dalam masa infeksi, bisa konsumsi 1000-5000 IU per hari.
"Tinggal sesuaikan kebutuhan, (apakah vitamin D itu) sebagai suplemen atau sebagai obat," terangnya.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berjemur? Dokter Nadia memberikan edukasi terkait dengan jam berjemur yang efektif. Menurutnya, pukul 9-10 pagi dan cukup 15 menit saja. "Jangan lupa pakai sunscreen, ya," tambahnya.
(mrt)