KASUS bullying atau perundungan terhadap anak memang masih cukup banyak terjadi, terutama jika mereka masih bersekolah. Meskipun, tidak menutup kemungkinan lingkungan anak juga mendukung perundungan.
Sayangnya, tidak semua anak mau untuk membicarakan perundungan yang mereka hadapi. Banyak di antara mereka memilih untuk diam, meskipun sudah ditanya.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyebutkan salah satu cara orang tua untuk mengantisipasi perundungan pada anak adalah dengan mengajarkan sikap asertif atau tegas sehingga anak bisa memiliki sikap yang kuat dan mampu membela dirinya.
“Asertif itu sifat yang tegas, anak bisa menolak tegas apa yang dilakukan oleh orang lain kepada dirinya,” kata Rita.
Di samping mengajarkan sikap asertif, anak juga perlu diedukasi jika mengalami perundungan maka dirinya harus menceritakan kepada orang yang lebih dewasa seperti orang tua atau guru agar bisa diselesaikan dengan lebih cepat.
Hal ini agar anak bisa mendapatkan pendampingan tepat dan tidak menanggung beban sendirian yang bisa berpotensi mengganggu kesehatan mentalnya. “Jangan anak menangani hal seperti ini (perundungan) sendiri, karena akan menjadi masalah yang lebih panjang,” kata Rita.
Berkaca dari kultur di Indonesia yang masih kolot, dia pun mengajak orang tua maupun guru untuk lebih sering memberikan apresiasi terhadap anak ketika mencapai sebuah pencapaian.