SELAIN Covid-19 masih banyak penyakit yang juga berbahaya dan harus segera diobati. Salah satu penyakit yang berbahaya dan juga mudah menular adalah hepatitis, salah satu penyakit berbahaya yang masih terus mengintai manusia.
Dari empat jenis virus hepatitis, hepatitis B dan C lah yang dianggap paling berbahaya karena bisa berakhir kronis yang menimbulkan sirosis hati dan hepatoma.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Indonesia, sebanyak 2,5 juta penduduk terinfeksi hepatitis C. Sementara 18 juta penduduk terinfeksi hepatitis B, dan 50% berisiko menjadi kronis. Tercatat sebanyak 900 ribu pasien hepatitis yang berakhir menjadi sirosis dan kanker hati.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan virus hepatitis memiliki cara penularan yang berbeda. Hepatitis A dan E ditularkan secara fekal dan oral. Sementara hepatitis B, C, dan D ditularkan secara parenteral (sentuhan, cairan, maupun dari jarum).
“Penularan hepatitis B dari ibu ke anak sebesar 90-95%. Sehingga diperlukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak sejak dini. Salah satunya prioritas deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil,” kata dr. Siti, dalam temu media ‘Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2021’, Rabu (28/07/2021).
Sebagaimana diketahui saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan hepatitis B. Namun, hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Adapun cara pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak bisa menggunakan sejumlah cara di antaranya:
1. Pemberian Tenofovir pada ibu hamil dengan viral load tinggi
Ibu hamil reaktif HBsAg dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
2. Pemberian Hepatitis B Imunoglobulin
Hepatitis B Imunoglobulin (HBIg) diberikan kepada bayi yang baru lahir dari ibu reaktif HBsAg.
3. Pemeriksaan pada ibu hamil, ANC, dan pemantauan bayi
Semua ibu hamil harus melakukan ANC (Antenatal Care) terpadu dan DDHB (Deteksi Dini Hepatitis B) serta bayinya dilakukan pemantauan.
4. Pemberian HB0 untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi
Pemberian HB0 <24 jam diberikan wajib kepada semua bayi baru lahir.
5. Pemberian imunisasi hepatitis B (3 dosis) untuk mengurangi insiden
Imunisasi wajib hepatitis B sebanyak tiga dosis diberikan kepada semua bayi.