SELAMA terjadi lonjakan kasus covid-19, banyak sekali gejala yang dikeluhkan masyarakat, salah satunya anosmia. Anosmia adalah kondisi yang paling sering dialami pasien covid-19, yakni kehilangan indera penciuman untuk mengenali aroma.
Terkait hal ini; dokter THT, bedah kepala, dan leher Hemastia Manuhara menjelaskan bahwa anosmia adalah salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan pasien covid-19. Namun ada pula gejala lain yang berhubungan dengan indera penciuman, di antaranya hiposmia dan parosmia.
Baca juga: Pasien Diabetes Wajib Cek Kaki Setiap Hari, Ini Manfaat dan CaranyaÂ
"Anosmia merupakan hilangnya indera penciuman secara total, tapi pada kasus covid-19 juga ada gejala hiposmia yakni kehilangan indera penciuman sebagian. Mereka masih bisa mencium aroma, tapi sensitivitasnya menjadi berkurang. Ada pula parosmia, di mana seseorang masih bisa mencium, tapi yang tercium seperti bau busuk, bau asap, dan lain-lain," terang dr Hemastia dalam Live Instagram Okezone dan Sindonews, Jumat (30/07/2021).
Lebih lanjut ia menjelaskan mengapa covid-19 bisa menyebabkan masalah pada indera penciuman. Menurut dr Hemastia, covid-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami flu. Nah, flu inilah yang mengakibatkan indera penciuman seseorang menjadi terganggu.
Baca juga: Dokter Ingatkan Tutup Luka Pakai Kasa Tak Jamin Bebas BakteriÂ
Ada juga yang sarafnya penciumannya terganggu akibat tertempel oleh virusnya. Lalu potensi ketiga bisa karena virusnya mengganggu saraf otak dan membuat interpretasi penciuman berbubah.
"Gejala awal covid-19 ini awalnya diketahui kalau ada demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Tapi makin ke sini gejalanya jadi makin banyak dan aneh keluhannya. Ada yang jadi lebih cepat lelah, mual muntah, bahkan mengalami gangguan pencernaan, dan lain-lain," tuntasnya.
(han)