PASIEN Covid-19 yang tidak memiliki gejala atau bergejala ringan memang diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Meski demikian, bukan berarti mereka tidak melakukan pengecekan pada kesehatan tubuhnya loh.
Salah satu yang harus selalu diwaspadai adalah saturasi oksigennya, sehingga tidak berada di bawah 94 persen. Ketika sudah berada di bawah batas tersebut, sebaiknya segera mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan.
Nah, untuk mengecek tingkat saturasi oksigen seseorang, lazimnya menggunakan oximeter. Tapi, apabila tak ada oximeter di rumah, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri sebenarnya bisa menghitung napasnya untuk mendeteksi gejala sesak napas.
"Catat suhu dan saturasi oksigen kalau punya oximeter, kalau tidak hitung napas," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Prikasih, dr. Gia Pratama mengatakan pasien dikatakan sesak bila napasnya di atas 24 kali per menit. Normalnya napas seseorang untuk memenuhi kebutuhkan oksigennya berada pada kisaran 16-20 kali per menit.
Baca juga: Rumah Oksigen Gotong Royong Jaktim siap tampung pasien butuh oksigen
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan, sekitar 31-40 persen pasien Covid-19 mengeluhkan sesak napas. Kondisi sesak napas menyebabkan pasien sulit bernapas sehingga membuat mereka terengah-engah.