TIDAK bisa keluar rumah membuat banyak orang menjadi resah. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan para remaja pun mengalami masalah kesehatan mental akibat pandemi ini. Cirinya, mereka cenderung menjadi depresi, cemas, dan merasa frustrasi.
Psikolog Yasinta Indrianti menjelaskan bahwa pandemi covid-19 telah berdampak pada kesehatan mental manusia, termasuk anak-anak. Banyak orang merindukan kondisi yang bahagia.
Sebagian orang merasa depresi, cemas, takut, dan pasti hal tersebut juga dialami oleh anak-anak atau remaja. Apalagi dengan PPKM yang masih diperpanjang, tentunya malah memberikan dampak negatif, meskipun semua sudah bisa dilakukan secara digital.
"Tapi dengan acara yang mendidik dan mengasah kreativitas mereka, hal itu justru membuat para generasi muda tidak digital fatique, tapi memanfaatkan media digital justru untuk berkreasi," terang Yasinta.
Nah, pada tanggal 12 Agustus ini juga diperingati sebagai Hari Remaja Internasional atau International Youth Day. Hari Remaja Internasional diperingati sebuah wujud peran pemuda dalam kehidupan bermasyarakat.
Kaum muda dapat menjadi mitra penting dalam mewujudkan upaya global dalam berbagai permasalahan. Peringatan ini bermula dari rekomendasi hasil World Conference of Ministers Responsible for Youth pada 1998.