STROKE mungkin menjadi salah satu penyakit tidak menular yang cukup banyak terjadi. Apalagi, stroke pun sulit untuk didiagnosis. Biasanya penyakit ini baru bisa terlihat ketika sudah menyerang, tidak jarang korbannya akan mengalami kelumpuhan.
Penyakit satu ini tak kenal gender, bisa dialami oleh siapa pun tanpa terkecuali. Maka dari itu, penting adanya untuk mengetahui fakta-fakta seputar stroke, agar kita semua bisa lebih paham dan waspada. Sehingga bisa menghindari faktor resiko dan memperkecil peluang terserang stroke.
Merangkum penjelasan dokter ahli saraf, Dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, sekaligus Dirut Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, sebagaimana yang disampaikan dalam konferensi pers RS PON dan Kementerian Kesehatan RI, Jumat (24/9/2021). Berikut ulasan enam fakta seputar penyakit stroke.
Stroke pendarahan
Untuk rasio persentase pasien, Dr. Mursyid menyebutkan setidaknya 20 persen penderita stroke itu adalah stroke jenis pendarahan. Sisa yang lainnya, stroke penyumbatan pembuluh darah. Dua kondisi stroke inilah yang sering ia temui, terutama di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta.
Hipertensi picu stroke pendarahan
Stroke pendarahan biasanya dialami oleh pengidap hipertensi (darah tinggi). Ini adalah faktor resiko yang dikatakan Dr. Mursyid sebagai faktor resiko yang sering diidap oleh orang yang mengalami stroke pendarahan. “Yang terjadi adalah kuatnya pembuluh darah, atau titik lemah di pembuluh darah itu tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi. Sehingga terjadi kebocoran dan keluar darah dari pembuluh darah. Inilah yang menimbulkan masalah,” ujar Dr. Mursyid.
Vaksin Covid-19 dan stroke pendarahan
Secara tegas, Dr. Mursyid meluruskan kabar simpang siur yang beredar jika vaksin Covid-19 bisa memicu terjadinya stroke pendarahan. Hal ini adalah salah, karena vaksin Covid-19 tidak ada hubungannya dengan stroke hemoragik. “Tidak ada hubungan antara stroke pendarahan dengan vaksin Covid-19. Apa pun jenisnya atau mereknya, belum ada yang mengatakan bahwa ada resiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin Covid-19,” tegasnya.