INDONESIA memang memiliki segudang kebudayaan yang memiliki banyak kisah. Salah satunya adalah batik warisan Kerajaan Yogyakarta Puto Pakualam. Puro Pakualaman sendiri, merupakan sebuah istana kerajaan selain Keraton Yogyakarta. Istana ini memiliki ragam batik khasnya sendiri.
Ibu Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRA) Adipati Paku Alam menjelaskan bahwa Babaran batik paku alaman saat ini, berkiblat pada corak batik Yogjakarta. Pewarnaan batik di Puro Paku Alaman juga menggunakan warna khas batik Jogja dengan mengusung warna biru tua, hitam, putih, dan sogan.
Ragam Batik Pakualaman punya ciri khas yang menonjol yakni batik naskah. Motif batik naskah tercipta dari gambar dan teks naskah-naskah kuno, jelas dia pada acara 'Membatik Bersama Mendunia' yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Batik Nasional.
Batik naskah dikembangkan dan dikombinasikan dengan motif klasik Jogja seperti parang maupun kawung, guna mempertahankan corak. Menurut GKBRA Adipati Paku Alam ada beberapa batik khas dari Puro Pakualaman.
Batik Wiloyo Kusumojono
Batik ini diambil dari naskah sestradisuhul. Dari naskah tersebut kemduian ditransformasikan menjadi batik. Batik Wiloyo Kusumojono mengandung sebuah filosofi. "Barang siapa yang tidak marah jika dihina dan tinggi hati saat dipuji niscaya akan jadi pribadi unggul selayaknya bunga yg harum baunya" Ujar GKBRA Adipati Paku Alam.
Batik Indra Widagdo
Batik Indra Widagdo merupakan batik dari seri Asthabrata dengan naskah sestradisuhul, bergambar wedono renggan tentang Batara Indra,
Batik ini mengandung filosofi yang meneledani seorang Batara Indra. Menurut GKBRA Adipati Paku Alam, Batara Indra adalah sosok yang sangat peduli akan pendidikan. Seorang pemimpin diharapkan selalu memperhatikan pendidikan orang-orang yang ia pimpin, serta memberi kesempatan untuk maju dan berkembang.
Batik Yama Linapsih
Batik ini jug masih berasal dari seri Asthabrata dengan naskah sestradisuhul wedono renggan tentang Batara Yama. Batik Yama Linapsih mengandung makna filosofi mengenai seorang pemimpin digambarkan harus bersifat adil dan tegas dalam menegakan hukum. Sifat ini merupakan teladan dari Batara Yamam
Dijelaskan oleh GKBRA Adipati Paku Alam semua jenis kejahatan kecil maupun besar akan ditimbang secara adill baik itu kejahatan fisik maupun intelektual. Penerapan hukuman melalui seluruh elemen baik masyarakat, abdi, maupun anggota keluarganya.
Batik Candra Kinasih
Masih dalam seri Asthabrata dengan naskah sestradisuhul, wedono renggan tentang Batara Candra. Batik Candra Kinasih mengandung pesan mengenai seseorang pemimpin seharusnya selalu menebarkan kasih kepada semua makhluk ciptaan Tuhan.
Hal ini bertujuan agar kerajaan yang dipimpin menjadi rukun dan tentram sehingga mencapai keseimbangan alam. Menurut GKBRA Adipati Paku Alam cinta kasih ini merupakan teladan dari Batara Candra yang dilambangkan dengan bunga soma.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News