ANAK-anak usia 5-19 tahun di Indonesia ternyata banyak gangguan refraksi mata atau mata minus. Jika anak mengalami gangguan penglihatan, maka aktivitasnya akan terganggu.
Deputy CEO Kasoem Group Dr. Madhita Kasoem mengatakan, gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus. Terutama pada anak-anak usia sekolah.
"Saat ini sekira 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah (5 - 19 tahun) mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi," katanya di sela Grand Opening Kasoem Vision Care Gandaria City, baru-baru ini.
Â
Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 pula, sekira 4,6 persen dari total populasi penduduk Indonesia memakai kacamata refraksi atau kacamata minus.
Dokter Madhita pun mengingatkan kepada orangtua agar secara berkala melakukan deteksi dini.