MELATIH anak agar terampil dan punya pemikiran kritis di masa pandemi nyatanya tak sulit. Dalam Demo Day yang dihelat UNICEF, lebih dari 4.000 remaja unjuk kebolehan dengan membuat lokakarya hingga mengembangkan keterampilan digital.
Pada 2019, UNICEF Indonesia melaksanakan Studi Skills for the Future yang menunjukkan bahwa remaja menganggap kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan digital sebagai kompetensi terpenting untuk masa depan mereka.
Banyak remaja merasa bahwa mereka tidak mengembangkan keterampilan ini melalui pendidikan mereka. Temuan ini sejalan dengan responden sektor swasta, yang menyoroti kurangnya keterampilan yang dapat ditransfer (transferable skills) secara signifikan di antara karyawan baru.
Chief of Education UNICEF Indonesia, Katheryn Bennett mengatakan, pada abad ke-21 sekarang ini, anak harus mengasah keterampilan digital, dengan mengikuti serangkaian pelatihan, lokakarya, dan bimbingan. Karena di masa sekarang, anak tak cukup dapat ilmu dan pendidikan formal di sekolah.
"Penguatan kemampuan generasi muda untuk lebih mengembangkan keterampilan abad ke-21 menjadi kontribusi penting untuk memperkuat hubungan antara pengembangan remaja, pendidikan dan pekerjaan,” kata Katheryn lewat keternagan tertulis