BANYAK orang memang tertarik untuk menjadi pembuat konten atau content creator seiring dengan tingginya minat orang untuk berselancar di media sosial. Tapi para pembuat konten pun akhirnya bersaing dengan cara yang tidak sehat untuk mencari viewers.
Akibatnya, banyak hal-hal dari mulai aneh hingga berbahaya dilakukan dengan dalih demi konten. Tidak heran perilaku ekstrem yang dilakukan semena-mena untuk mencari vierws tersebut berujung menuai kontroversi.
Psikolog Univ Pancasila Dr. Ade Iva Wicaksono, tindakan ini dilakukan seiring cara pandang mayoritas pengguna media sosial yang ingin memanfaatkan platformnya untuk memperlihatkan dirinya ke dunia luar.
"Semakin terjerumus kepada kegilaan pemanfaatan media sosial berlebihan, itu menjadi salah satu ciri menganggap media sosial sebagai semacam indikator kehidupan. Sangat utama gitu dibanding hal lainnya," kata dia kepada Okezone.
"Maka tidak sedikit orang yang membangun jati dirinya di media sosial,ā tambah dia.