KULIT bayi pada umumnya lebih mudah terkena iritasi karena sifatnya lebih tipis dari orang dewasa. Kondisi seperti ini membuat kulit bayi punya daya serap tinggi, sehingga lebih mudah teriritasi bila diolesi losion atau minyak yang ternyata tidak cocok.
Ruam pada kulit bayi bisa disebabkan bawaan bayi seperti hormon, tapi ada juga ruam yang bisa dihindari seperti biang keringat dan ruam popok.
Dokter spesialis anak Citra Amelinda menjelaskan jenis-jenis iritasi kulit yang bisa terjadi pada bayi, beserta ciri-ciri dan penanganannya.
Baca juga: Paris Hilton Cantik dengan Midi Dress Putih, Anjing Kesayangannya Juga Pakai Brand TernamaÂ
1. Dermatitis atopic
Ciri-cirinya adalah ruam merah bulat simetris di pipi yang terasa gatal dan agak kasar bersisik. Umumnya dermatitis atopik muncul ketika anak berusia 2-3 bulan. Iritasi ini dapat muncul karena riyawat alergi, atau karena ada riwayat dermatitis atopik di keluarganya.
"Jangan khawatir, seiring bertambah usia, kulit anak semakin kuat jadi tidak terlalu rentan," jelas Citra dalam webinar kesehatan, Kamis 4 November 2021, seperti dikutip dari Antara. Bawalah anak ke dokter kulit untuk mendapatkan tatalaksana alergi.
2. Biang keringat
Biang keringat terjadi akibat penumpukan sel kulit mati yang menyumbat kelenjar keringat. Ini sering terjadi pada bayi usia 1 bulan yang belum bisa banyak bergerak. Biang keringat bisa terjadi pada 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Bayi-bayi di Indonesia rentan mengalaminya karena tinggal di negara tropis dengan kelembapan tinggi.
Biang keringat banyak ditemui di daerah lipatan kulit seperti leher, ketiak, punggung dan bagian kulit yang tertutup baju. Cara mencegahnya? Usahakan bayi tidak terlalu sering kepanasan. Sebaiknya tidak usah memakai salep agar pori-pori anak tidak tertutup.
Baca juga: Ukuran Kaki Bisa Berubah Selama Pandemi Covid-19, Ini PenyebabnyaÂ
3. Neonatal acne
Ini adalah jerawat yang muncul di bayi saat baru lahir, umumnya ada di 30 hari pertama kehidupan, kemudian akan menghilang sendiri. Biasanya jerawat ini muncul di dahi, hidung dan pipi. Neonatal acne muncul karena hormon androhen yang berlebihan. Tanpa diobati, ini akan sembuh sendiri.
4. Milia
Bintik putih dan kuning di wajah bayi. Umumnya muncul di hidung, tetapi bisa juga menyebar ke bagian lain. Sebanyak 40-50 persen bayi mengalaminya, tapi milia akan sembuh seiring berjalannya waktu.