SELAMA distribusi vaksin belum merata, maka kemungkinan virus Covid-19 mengalami mutasi masih tetap ada. Apalagi di negara yang padat penduduk, kemungkinan virus bermutasi akan semakin besar tanpa adanya proteksi vaksin.
Salah satu varian yang bermutasi adalah varian Delta, bahkan varian ini kemudian memiliki banyak varian turun. Termasuk varian Delta AY.4.2 yang sudah ditemukan di Malaysia.
Sebagai negara tetangga, pemerintah Indonesia pun tak ingin varian Delta AY.4.2 yang sudah ditemukan di Malaysia masuk ke Indonesia dan menjadi masalah baru. Kekhawatiran tersebut diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan memperbanyak mesin genom sequencing.
Upaya ini dinilai cukup tepat karena dengan testing yang masif, artinya keberadaan virus akan terlacak lebih cepat dan ini memungkinkan kasus dapat dicegah sejak awal. Artinya, ketika ditemukan kasus, bisa segera ditindaklanjuti dengan segera.
Nah, untuk melancarkan misi tersebut Kemenkes ternyata akan mendatangkan 20 lebih mesin genom sequencing baru yang akan disebar di semua pulau.
"Kami sudah dapat grand dari badan Internasional, rencananya kami akan tambah 20-an mesin genom sequencing yang akan kami bagi ke semua pulau," katanya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan virtual.
Ia melanjutkan bahwa saat ini tes genom sequencing masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan kompetensi tinggi dan mesin yang cukup mahal.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News