OBESITAS bukan hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun juga bisa terkena obesitas jika mereka mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat atau gula. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 20 persen atau satu dari lima anak-anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Selain itu, lebih dari 35,4 persen populasi dewasa atau sekira 68 juta jiwa memiliki obesitas. Artinya satu dari tiga orang dewasa dipastikan mengalami obesitas. Tentunya faktor yang menyebabkan obesitas adalah pola konsumsi pangan yang dilakukan masyarakat Indonesia.
Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Elvieda Sariwati menegaskan pola makan merupakan faktor risiko nomor satu yang berkontribusi pada obesitas yang berujung pada kematian dan kecacatan di Indonesia.
"Sebab makanan dan minuman olahan serta siap saji merupakan jenis konsumsi terbesar sebanyak 32,7 persen," terang Elvieda di Jakarta.
Lebih lanjut Elvieda menjelaskan, obesitas juga memicu berbagai macam penyakit tidak menular (PTM). Potensi akan semakin besar, terlebih saat ini masyarakat juga melakukan pola hidup tidak sehat seperti, kurangnya aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan konsumsi tembakau.
Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase dari data Riskesdas 2013 dengan 2018.
"Aktivitas fisik yang kurang pada 2013 sebesar 26,1 persen, naik menjadi 33,5 persen pada 2018. Diet tidak sehat pada 2013 93,5 persen juga turut meningkat menjadi 95,5 persen pada 2018," kata dia.