BANYAK orang bertanya-tanya, ke manakah limbah medis dibuang? Pasalnya, jumlah limbah medis diduga bertambah banyak seiring masih berlangsungnya pandemi covid-19.
Pembuangan limbah medis harus menjadi perhatian semua orang. Sebab, kerap terlihat limbah medis berserakan di tempat pembuangan sampah umum.
Baca juga: Viral Pernikahan Lansia Usia 54 dan 61 Tahun, Netizen: Definisi Cinta yang TulusÂ
Seharusnya limbah medis memiliki proses tersendiri, mengingat barang yang telah digunakan bisa saja mengandung atau terinfeksi virus atau bakteri tertentu yang membahayakan kesehatan orang lain.
Dalam prosesnya, menurut dokter spesialis patologi klinik Basti Andriyoko SpP(K), sampah atau limbah medis harus melalui proses autoklaf. Sebuah proses untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi agar kuman mati.
Baca juga: 5 Khasiat Luar Biasa Ikan Lele untuk Kesehatan, Bisa Cegah Stroke LhoÂ
"Nanti masuk dulu namanya autoklaf. Sebenarnya 120-an kuman-kuman itu rata-rata matilah diangkat 120-an itu," ujarnya saat live Instagram bersama Okezone pada Kamis 18 November 2021.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum autoklaf, limbah medis digabungkan ke dalam satu wadah kotak atau kantong. Kemudian dikumpulkan ke tempat pembuangan terakhir dan diproses pembakaran.